AC Milan Resmikan Perekrutan Adrien Rabiot

ac-milan-resmikan-perekrutan-adrien-rabiot

AC Milan Resmikan Perekrutan Adrien Rabiot. AC Milan menutup bursa transfer musim panas 2025 dengan gebrakan besar, mengumumkan perekrutan Adrien Rabiot dari Olympique Marseille pada 1 September 2025. Transfer ini menjadi sorotan karena mempertemukan kembali gelandang asal Prancis ini dengan pelatih Massimiliano Allegri, yang pernah membesutnya di Juventus. Dengan mahar sekitar 10 juta euro (sekitar Rp175 miliar), termasuk bonus, Rabiot diikat kontrak hingga 30 Juni 2029, menandai kembalinya ke Serie A setelah semusim di Ligue 1. Kedatangan Rabiot dianggap sebagai langkah strategis Milan untuk memperkuat lini tengah demi mengejar gelar Serie A 2025/2026. Namun, seberapa besar dampak yang bisa diberikan gelandang berusia 30 tahun ini? Berikut ulasan tentang profil, statistik, dan potensi Rabiot bersama Rossoneri. BERITA BOLA

Profil Pemain Adrien Rabiot
Adrien Rabiot lahir pada 3 April 1995 di Saint-Maurice, Prancis. Ia memulai perjalanan sepak bolanya di akademi Paris Saint-Germain (PSG), klub kota kelahirannya, dan menembus tim utama pada 2012. Dikenal sebagai gelandang box-to-box, Rabiot memiliki kombinasi fisik, teknik, dan visi permainan yang membuatnya menonjol. Setelah dipinjamkan ke Toulouse pada 2013, ia kembali ke PSG dan menjadi andalan dengan 227 penampilan, memenangkan lima gelar Ligue 1, empat Coupe de France, dan sejumlah trofi domestik lainnya. Pada 2019, Rabiot pindah ke Juventus tanpa biaya transfer, di mana ia bermain selama lima musim di bawah arahan Allegri, antara lain. Pada 2024, ia kembali ke Prancis untuk bergabung dengan Marseille, tetapi situasi kurang harmonis di ruang ganti membuatnya kembali ke Italia. Rabiot juga pemain reguler timnas Prancis dengan 53 caps dan enam gol, termasuk gelar UEFA Nations League 2021.

Bagaimana Statistik Dia Selama Bermain Sepak Bola di Liga Profesional
Karier Rabiot di level klub menunjukkan konsistensi dan fleksibilitas. Selama di PSG, ia mencatatkan 24 gol dan 17 assist dalam 227 pertandingan di semua kompetisi, dengan rata-rata 0,18 gol per laga. Perannya sebagai gelandang serba bisa membantu PSG mendominasi Ligue 1. Di Juventus, Rabiot tampil lebih matang, mencatatkan 22 gol dan 14 assist dalam 212 penampilan, termasuk satu gelar Serie A, dua Coppa Italia, dan satu Piala Super Italia. Musim terbaiknya di Turin adalah 2022/2023, dengan 8 gol dan 4 assist dalam 47 laga. Di Marseille, meski hanya semusim, ia tampil impresif dengan 10 gol dan 6 assist dalam 32 pertandingan di Ligue 1 dan kompetisi Eropa. Statistiknya menunjukkan kemampuan duel udara (menang 62% duel di Marseille), akurasi umpan (86%), dan rata-rata 2,1 tekel sukses per laga, menegaskan perannya sebagai gelandang dinamis yang kuat dalam bertahan dan menyerang.

Apakah Dia Bisa Menggendong AC Milan Hingga Juara
Kedatangan Rabiot ke AC Milan dianggap sebagai solusi untuk memperkuat lini tengah, terutama setelah kepergian Yunus Musah ke Atalanta dan cedera Ardon Jashari. Dengan pengalaman di bawah Allegri di Juventus, Rabiot sudah paham dengan sistem permainan yang menekankan keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Perannya sebagai gelandang box-to-box sangat cocok untuk skema Allegri, yang mengandalkan fleksibilitas taktik. Rabiot diharapkan bisa bersinergi dengan Luka Modrić, Samuele Ricci, dan Ruben Loftus-Cheek, menciptakan lini tengah yang kokoh sekaligus kreatif. Namun, “menggendong” Milan hingga juara bukan tugas mudah. Serie A musim ini diprediksi sengit dengan persaingan dari Inter Milan, Napoli, dan Juventus. Tantangan lain adalah temperamen Rabiot, yang pernah terlibat konflik di Marseille, serta ekspektasi tinggi dari suporter Milan. Meski begitu, pengalamannya di level tertinggi, baik di klub maupun timnas, membuatnya punya potensi besar untuk menjadi pemimpin di lapangan. Jika ia mampu menjaga konsistensi dan menghindari drama di luar lapangan, Rabiot bisa menjadi kunci sukses Milan dalam perburuan gelar.

Kesimpulan: AC Milan Resmikan Perekrutan Adrien Rabiot
Perekrutan Adrien Rabiot oleh AC Milan adalah langkah cerdas untuk menambah kedalaman dan pengalaman di lini tengah. Dengan profil sebagai gelandang serba bisa, statistik impresif di klub-klub top Eropa, dan pengalaman bekerja sama dengan Allegri, Rabiot punya semua syarat untuk sukses di San Siro. Meski tantangan seperti persaingan ketat dan temperamen pribadinya perlu diwaspadai, potensinya untuk membantu Milan bersaing di papan atas Serie A sangat besar. Debutnya kemungkinan akan terjadi setelah jeda internasional, saat Milan menghadapi Bologna pada 14 September 2025, yang juga akan mempertemukannya kembali dengan mantan rekan di Marseille, Jonathan Rowe. Dengan tambahan Rabiot, Milan kini memiliki skuad yang lebih seimbang untuk mengejar ambisi juara. Akankah ia menjadi pembeda bagi Rossoneri? Penggemar kini menanti jawabannya di lapangan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *