Bagaimana Peforma Patrick Kluivert Selama di Indonesia. Kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025 menimbulkan banyak harapan sekaligus keraguan di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air. Mantan striker legendaris Belanda ini menggantikan Shin Tae-yong (STY), yang sukses membawa Garuda ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan reputasi besar sebagai pemain dan pengalaman kepelatihan di Eropa, Kluivert diharapkan membawa angin segar. Namun, setelah sembilan bulan menukangi timnas, performanya masih jadi topik panas. Beberapa memuji pendekatan menyerangnya, tapi tak sedikit yang meragukan kemampuannya melebihi STY. Artikel ini akan mengulas profil Kluivert, performanya di Indonesia, dan apakah ia benar-benar bisa mengungguli pendahulunya. BERITA BASKET
Mengenal Pelatih Patrick Kluivert
Patrick Kluivert, lahir di Amsterdam pada 1 Juli 1976, adalah salah satu penyerang terbaik Belanda sepanjang masa. Ia mencetak gol kemenangan untuk Ajax di final Liga Champions 1995 saat berusia 18 tahun dan mengemas 124 gol dalam 249 laga bersama Barcelona. Di level internasional, Kluivert mencatatkan 40 gol dari 79 caps untuk Timnas Belanda, menjadikannya salah satu top skor sepanjang masa Oranje hingga 2013. Setelah pensiun pada 2008, ia beralih ke dunia kepelatihan, mulai sebagai asisten di AZ Alkmaar dan Brisbane Roar, lalu menjadi pelatih kepala Timnas Curacao dan Adana Demirspor. Kluivert juga pernah menjadi asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda, membantu tim meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 2014. Dengan pengalaman ini, PSSI merekrutnya pada 8 Januari 2025 dengan kontrak dua tahun untuk membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Bagaimana Peforma Patrick Kluivert Selama Melatih Timnas Indonesia
Sejak menangani Timnas Indonesia, Kluivert membawa perubahan signifikan dalam gaya bermain. Ia menerapkan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1, menggantikan skema tiga bek warisan STY. Debutnya di laga FIFA Matchday melawan Taiwan pada September 2025 berakhir dengan kemenangan telak 6-0, menunjukkan pendekatan menyerang yang ia janjikan. Dalam laga ini, Indonesia mendominasi penguasaan bola dengan 62% dan mencatatkan 18 tembakan ke gawang. Namun, performa tim menurun di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dari tiga laga awal, Indonesia hanya meraih satu poin, dengan hasil imbang 0-0 melawan Bahrain dan kekalahan telak 0-6 dari Jepang pada Juni 2025. Kekalahan ini memicu kritik, dengan banyak yang menyoroti lini pertahanan yang rapuh, kebobolan 10 gol dalam tiga laga. Meski begitu, Kluivert berhasil membawa Indonesia lolos ke babak keempat kualifikasi, sebuah pencapaian yang menjaga asa Piala Dunia. Ia juga memuji mentalitas pemain, seperti saat melawan Taiwan, di mana ia menyebutkan “mentalitas luar biasa” para pemain dalam menjalankan rencana permainan. Namun, inkonsistensi tim, terutama saat menghadapi tim kuat seperti Jepang, membuatnya kerap dibandingkan dengan STY.
Apakah Patrick Kluivert Bisa Disebut Lebih Hebat dari STY
Membandingkan Kluivert dengan Shin Tae-yong tidaklah mudah, mengingat keduanya punya pendekatan dan konteks berbeda. STY berhasil membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi, termasuk lolos ke Piala Asia 2023 dan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya. Selama lima tahun, STY membangun fondasi kuat dengan fokus pada pemain muda dan naturalisasi, seperti Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen. Kluivert, di sisi lain, baru sembilan bulan menangani tim dan masih beradaptasi dengan dinamika sepak bola Asia. Gaya menyerangnya memang menghasilkan gol, seperti dalam kemenangan atas Taiwan, tetapi kelemahan di lini belakang menjadi sorotan. Statistik menunjukkan timnya kebobolan rata-rata 2,5 gol per laga di kualifikasi, jauh lebih buruk dibandingkan era STY (1,8 gol per laga). Namun, Kluivert punya keunggulan dalam pengalaman Eropa dan kemampuan memotivasi pemain, yang terlihat dari perkembangan pemain seperti Marselino Ferdinan. Untuk saat ini, STY masih unggul dalam hal dampak jangka panjang, tapi Kluivert punya potensi menyainginya jika diberi waktu lebih lama.
Kesimpulan: Bagaimana Peforma Patrick Kluivert Selama di Indonesia
Patrick Kluivert membawa warna baru bagi Timnas Indonesia dengan pendekatan menyerang dan formasi modern, tetapi performanya masih naik-turun. Kemenangan besar atas Taiwan menunjukkan potensi, namun kekalahan dari tim kuat seperti Jepang mengungkap kelemahan yang perlu diperbaiki, terutama di lini pertahanan. Meski belum bisa disebut lebih hebat dari Shin Tae-yong, Kluivert menunjukkan tanda-tanda positif, seperti lolosnya Indonesia ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan dukungan asisten pelatih seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat, serta waktu untuk beradaptasi, Kluivert berpeluang membawa Garuda lebih jauh. Tantangan terbesarnya adalah membuktikan bahwa ia bisa konsisten menghadapi lawan-lawan kuat dan memenuhi ekspektasi besar penggemar Indonesia.