Aggregate dalam Sepak Bola. Dalam kompetisi sepak bola yang menggunakan sistem dua leg (kandang dan tandang) ini, aggregate (agregat) menjadi penentu utama tim mana yang berhak melaju ke babak berikutnya. Konsep inipun menambah dimensi taktis dan dramatis dalam pertandingan, di mana tim harus memikirkan strategi jangka panjang ini, bukan hanya satu pertandingan. Artikel kali ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian aggregate, perhitungannya, serta momen-momen tak terlupakan dalam sejarah!.
Apa Itu Aggregate dalam Sepak Bola?
Aggregate adalah total skor gabungan dari dua pertandingan antara dua tim dalam sistem gugur dua leg. Hasil akhir ini ditentukan dengan menjumlahkan gol yang dicetak di leg pertama dan leg kedua!!.
Contoh:
- Leg Pertama: Tim A 2-1 Tim B
- Leg Kedua: Tim B 1-0 Tim A
- Aggregate: 2-2 jika gol tandang berlaku, Tim B win karena mencetak gol di kandang lawan.
Bagaimana Cara Menghitung Aggregate?
- Jumlahkan gol kedua tim dari dua pertandingan.
- Jika agregat imbang, biasanya digunakan aturan gol tandang (away goals).
- Tim yang mencetak lebih banyak gol di kandang lawan akan menang.
Jika masih imbang:
- Perpanjangan waktu (extra time).
- Adu penalti (jika diperlukan).
Perubahan Aturan Gol Tandang:
- Mulai musim 2021/22, UEFA menghapus aturan gol tandang di Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League. Jika agregat imbang, lanjut ke perpanjangan waktu dan adu penalti.
Pentingnya Aggregate dalam Kompetisi Sepak Bola
Membuat Pertandingan Lebih Taktis
- Tim yang unggul di leg pertama bisa bermain lebih defensif di leg kedua.
- Tim yang tertinggal harus menyerang lebih agresif.
Menghasilkan Drama dan Comeback Epik
- Banyak pertandingan legenda terjadi karena tim berhasil membalikkan agregat.
- Contoh: Liverpool vs Barcelona (2019), Roma vs Barcelona (2018).
Memengaruhi Strategi Kandang-Tandang
- Gol tandang (sebelum dihapus) sangat berharga.
- Tim yang bermain di kandang di leg kedua memiliki keuntungan psikologis.
Momen-Momen Terbaik Sepak Bola Berdasarkan Aggregate
Liverpool vs Barcelona (2019) – Liga Champions
- Leg Pertama: Barcelona menang 3-0 di Camp Nou.
- Leg Kedua: Liverpool menang 4-0 di Anfield.
- Aggregate: 4-3 untuk Liverpool → Salah satu comeback terbesar dalam sejarah.
Roma vs Barcelona (2018) – Liga Champions
- Leg Pertama: Barcelona menang 4-1 di Camp Nou.
- Leg Kedua: Roma menang 3-0 di Stadio Olimpico.
- Aggregate: 4-4, Roma lolos karena gol tandang.
Tottenham vs Ajax (2019) – Liga Champions
- Leg Pertama: Ajax menang 1-0 di London.
- Leg Kedua: Tottenham menang 3-2 di Amsterdam.
- Aggregate: 3-3, Tottenham lolos karena gol tandang.
Strategi Tim dalam Menghadapi Sistem Aggregate
Tim yang Unggul di Leg Pertama
- Main Aman & Kontrol Permainan: Fokus pada pertahanan dan serangan balik.
- Hindari Kebobolan Gol Tandang: Jika lawan mencetak gol tandang, keunggulan bisa hilang.
Tim yang Tertinggal di Leg Pertama
- Serang Lebih Agresif: Butuh gol cepat untuk mengejar ketertinggalan.
- Manfaatkan Kandang Sendiri: Dukungan suporter bisa jadi faktor penting.
Jika Agregat Imbang
- Perpanjangan Waktu: Fisik dan mental pemain diuji.
- Adu Penalti: Faktor keberuntungan dan ketenangan kiper/penendang.
Perdebatan tentang Aturan Gol Tandang
Sebelum dihapus, aturan gol tandang sering menjadi kontroversi:
Kelebihan:
- Memaksa tim bermain menyerang di kandang lawan.
- Menghindari terlalu banyak adu penalti.
Kekurangan:
- Tim yang bermain di kandang di leg kedua memiliki keuntungan extra time.
- Dinilai tidak adil jika pertandingan kedua berlangsung lebih lama (perpanjangan waktu).