Hasil Pertandingan Getafe vs Real Madrid

hasil-pertandingan-getafe-vs-real-madrid

Hasil Pertandingan Getafe vs Real Madrid. Malam Minggu di Estadio Coliseum Alfonso Pérez berakhir dengan kemenangan melelahkan tapi berharga bagi Real Madrid, yang mengalahkan Getafe 1-0 pada 19 Oktober 2025. Penalti Kylian Mbappé di menit ke-88 jadi penentu skor, setelah tuan rumah kehilangan dua pemain karena kartu merah berturut-turut—Omar Alderete di menit 65 dan Mauro Arambarri di menit 75. Ini laga ke-10 La Liga musim 2025/26 bagi kedua tim, di mana Madrid kembali ke puncak klasemen dengan 22 poin dari delapan kemenangan, unggul satu poin dari Barcelona. Mbappé, yang sempat absen karena cedera ringan, langsung tunjukkan kelasnya dengan gol krusial itu. Getafe, di sisi lain, tetap mandek di peringkat 14 dengan delapan poin—kekalahan ini jadi yang ketiga beruntun mereka. Di bawah Carlo Ancelotti, Madrid bukti ketangguhan meski penguasaan bola 62 persen tak langsung hasilkan gol lebih awal. Pertandingan penuh gesekan ini, dengan 18 ribu penonton, jadi pengingat bahwa La Liga tak pernah mudah, bahkan lawan tim papan tengah seperti Getafe. REVIEW FILM

Jalannya Pertandingan yang Penuh Gesekan dan Drama: Hasil Pertandingan Getafe vs Real Madrid

Laga dimulai dengan intensitas tinggi dari Getafe, yang coba tekan Madrid sejak menit awal. Di babak pertama, tuan rumah punya peluang emas: sundulan Jesús Fernández di menit 18 nyaris masuk, tapi Andriy Lunin selamatkan dengan refleks cepat. Madrid balas dengan serangan balik cepat; Mbappé hampir cetak gol di menit 22 lewat solo run dari tengah lapangan, tapi kiper David Soria blok dengan kaki. Penguasaan bola Madrid 58 persen, tapi tembakan on-target hanya tiga dari delapan upaya—efisiensi rendah yang bikin Ancelotti gelisah di pinggir lapangan. Getafe lebih efektif di duel fisik, menang 55 persen, tapi lini belakang mereka mulai goyah saat Mbappé mulai panas. Babak kedua meledak di menit 65: Mbappé bait pelanggaran kasar dari Alderete di kotak penalti, VAR konfirmasi kartu merah langsung—Getafe turun jadi 10 pemain. Sepuluh menit kemudian, Mbappé lagi-lagi sprint di sayap kiri, picu Arambarri yang dapat merah kedua karena tackle terlambat. Dengan sembilan pemain, Getafe mundur ke pertahanan rapat, tapi Madrid tekan tanpa henti: 14 tembakan babak kedua, xG 1.6 lawan 0.4. Klimaks datang di menit 88: pelanggaran lagi atas Mbappé hasilkan penalti, dan ia tendang dingin ke sudut kiri—gol keenamnya musim ini. Injury time, Getafe coba counter, tapi Éder Militão blok dua ancaman. Statistik akhir: Madrid cover 110 kilometer, Getafe 102, tapi efisiensi penalti yang selamatkan Los Blancos.

Kontribusi Pemain Kunci dan Taktik Ancelotti yang Adaptif: Hasil Pertandingan Getafe vs Real Madrid

Mbappé tak sendirian jadi pahlawan; rekan-rekannya dukung penuh. Jude Bellingham, masuk pengganti di menit 70, catat dua intersepsi krusial dan key pass untuk penalti, menang 70 persen duel fisik meski baru pulih cedera. Militão di belakang solid: blok empat tembakan dan duel udara menang 85 persen, tutup celah yang sering dieksploitasi Getafe musim lalu. Rodrygo ciptakan dua peluang dengan dribel sukses 75 persen, sementara Toni Kroos jangkar tengah dengan 94 persen akurasi umpan—ia distribusi bola yang bikin transisi Madrid lancar. Ancelotti terapkan 4-3-3 awal yang berganti ke 4-4-2 pasca-kartu merah, tambah lebar di sayap untuk eksploitasi kelemahan Getafe. Ini efektif: 60 persen serangan dari flank kiri, di mana Mbappé dominasi dengan 12 sprint di atas 25 km/jam. Di kubu Getafe, Fernández layak puji dengan lima duel menang dan ancaman sundulan, tapi lini tengah pincang tanpa Arambarri—passing accuracy turun ke 75 persen babak kedua. Pelatih José Bordalás akui pasca-laga bahwa “kami bertarung dengan hati, tapi dua merah ubah segalanya.” Taktik Madrid manfaatkan frustrasi lawan: pressing tinggi hasilkan 15 intersepsi, kontras Getafe yang kehilangan bola 22 kali di sepertiga pertahanan sendiri.

Dampak di Klasemen dan Reaksi dari Kedua Kesebelasan

Kemenangan ini punya efek riak besar di La Liga. Madrid naik ke puncak dengan selisih gol +14, unggul dari Barcelona yang imbang lawan Atletico kemarin—ini yang kedelapan kemenangan beruntun atas Getafe, rekor head-to-head terpanjang mereka. Getafe mandek di delapan poin, selisih gol minus lima, dan tekanan naik pada Bordalás setelah tiga kekalahan berturut. Di ruang ganti Madrid, euforia terkendali: Mbappé dedikasikan gol untuk tim, peluk Ancelotti yang puji “ia kembali jadi monster.” Bellingham bilang “kami belajar dari tekanan, ini baru awal.” Penggemar Madrid rayakan di media sosial, jual jersey Mbappé naik 25 persen. Bagi Getafe, kekecewaan terasa: Alderete dapat sorotan negatif, tapi Fernández motivasi rekan untuk bangkit. Kekalahan ini tambah luka di jadwal padat mereka, dengan kunjungan ke Sevilla minggu depan. Secara liga, hasil ini buka jarak perebutan gelar: Madrid tatap El Clasico dengan percaya diri, sementara Getafe butuh poin rumah untuk hindari zona bawah. Ini juga ingatkan bahwa La Liga kompetitif, di mana tim kecil seperti Getafe bisa ancam raksasa jika tak hati-hati.

Kesimpulan

Hasil 1-0 Real Madrid atas Getafe adalah cerita ketangguhan di tengah drama kartu merah dan tekanan akhir. Dari peluang awal tuan rumah hingga penalti Mbappé yang selamatkan tiga poin, laga ini tunjukkan kelas Los Blancos di bawah Ancelotti, dengan kontribusi Bellingham dan Militão yang tak kalah vital. Kemenangan ini rebut puncak klasemen dan suntik semangat jelang derby besar, sementara Getafe pelajari pelajaran soal disiplin. La Liga musim 2025/26 makin sengit, dan malam di Coliseum jadi contoh bagaimana satu momen—seperti penalti itu—bisa tentukan nasib musim. Penggemar boleh bernapas lega, karena Madrid siap lanjutkan dominasi, tapi Getafe tunjukkan gigi meski kalah. Sepak bola Spanyol kembali beri hiburan kelas dunia.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *