Steven Gerrard Membela Mohamed Salah

steven-gerrard-membela-mohamed-salah

Steven Gerrard Membela Mohamed Salah. Di tengah gejolak musim 2025/2026 yang bikin Liverpool tersendat di peringkat kesepuluh klasemen Premier League, Mohamed Salah jadi pusat badai setelah ledakan emosinya di wawancara pasca imbang 3-3 lawan Leeds United pada 7 Desember. Pemain Mesir berusia 33 tahun ini tuduh klub ‘buang dia ke bawah bus’ saat formnya merosot—hanya empat gol dari 15 laga—dan merasa kurang dukungan dari pelatih Arne Slot. Akibatnya, Salah dicadangkan berturut-turut, termasuk absen total di kemenangan 1-0 atas Inter Milan di Liga Champions. Steven Gerrard, legenda The Reds yang kini jadi ikon klub, angkat bicara di TNT Sports pada 10 Desember, bela Salah sambil kritik bagian pernyataannya. Gerrard bilang Salah butuh klub sebanyak klub butuh dia, tapi sarankan minta maaf atas kata-kata kasar. Ini momen sensitif: Salah berangkat ke Piala Afrika Senin depan, mungkin tak balik sampai Januari, di mana spekulasi transfer ke Saudi makin kencang. Gerrard, yang paham drama internal dari pengalamannya sendiri, jadi suara moderat di tengah kritik pedas dari Jamie Carragher. TIPS MASAK

Latar Belakang Ledakan Emosi Salah: Steven Gerrard Membela Mohamed Salah

Situasi Salah meledak setelah wawancara di Monday Night Football, di mana ia bilang: ‘Ini pertama kalinya saya alami masa sulit, tapi klub buang saya ke bawah bus saat butuh dukungan dari pelatih dan manajemen.’ Formnya memang anjlok: dari 25 gol musim lalu, kini cuma empat di semua kompetisi, dengan tiga laga terakhir dicadangkan—termasuk lawan West Ham dan Leeds. Slot, yang ambil alih musim panas, pilih rotasi dengan Alexander Isak dan Florian Wirtz untuk bangkitkan serangan, tapi absen Salah di San Siro Selasa lalu bikin spekulasi panas. Kemenangan tipis via penalti Dominik Szoboszlai itu bukti tim bisa jalan tanpa dia, tapi Gerrard ingatkan: ‘Liverpool butuh Mo balik cetak gol, dia pemain terbaik dan pencetak terbanyak.’ Ini bukan pertama Salah ribut; musim lalu ia hampir pergi, tapi Gerrard lihat ini sebagai ‘head-loss’ emosional, mirip kasus Luis Suarez dulu yang konflik dengan Brendan Rodgers.

Pandangan Gerrard: Dukungan dan Kritik Seimbang: Steven Gerrard Membela Mohamed Salah

Steven Gerrard, yang capten Liverpool 12 tahun dan paham tekanan Anfield, bela Salah dengan empati. Di TNT Sports’ The Breakdown, ia bilang: ‘Saya paham posisinya—dia kesal tak main, ingin bantu tim, itu saya hormati.’ Gerrard bandingkan dengan pengalamannya sendiri: ‘Saya pernah lakuin hal sama, statement impulsif lawan Manchester United dalam 30 detik dan kena kartu merah. Tak ada yang sempurna, kita semua pernah emosional.’ Tapi ia kritik tajam: ‘Beberapa baris soal buang ke bawah bus salah—dia perlu mundur sedikit, minta maaf ke pelatih.’ Gerrard yakin Salah akan sadar nanti: ‘Waktu tenang, dia akan pikir, ‘Saya terlalu emosional, terburu-buru’.’ Ini beda dengan Glenn Hoddle yang sebut Salah egois, atau Carragher yang bilang ‘memalukan’. Gerrard, sebagai fans Liverpool sekarang, tegas: ‘Klub butuh Mo balik main bagus, cetak gol, karena dia kunci keluar dari krisis ini.’

Dampak bagi Tim dan Masa Depan Salah

Ledakan Salah bikin ruang ganti panas: Slot bilang ‘malam ini soal pemain yang ada’, hindari komentar langsung, sementara Virgil van Dijk—sebagai kapten—diharapkan mediasi. Liverpool tertinggal 10 poin dari Arsenal pemuncak, dan absen Salah di laga akhir pekan lawan Brighton bisa tambah tekanan. Gerrard optimis: ‘Liverpool bisa balik cepat jika Januari bagus—Isak lebih fit, Wirtz adaptasi, dan selesaikan masalah Salah.’ Bagi Salah, ini ujian besar: Piala Afrika bisa jadi jeda refleksi, tapi rumor tawaran Saudi 100 juta euro menggoda, apalagi kontraknya habis 2026. Gerrard sarankan reintegrasi pasca turnamen: ‘Virgil bisa bantu, sebagai leader.’ Dampak positif? Ini bisa bangkitkan skuad, seperti era Gerrard yang atasi konflik Suarez. Tapi jika tak reda, Liverpool risikokan musim hancur—hilang top-four dan trofi.

Kesimpulan

Steven Gerrard bela Mohamed Salah dengan bijak, akui emosi wajar tapi tegas minta maaf untuk jaga harmoni. Di tengah krisis Liverpool, kata-katanya jadi pengingat: talenta seperti Salah tak tergantikan, tapi leadership butuh keseimbangan. Dengan Piala Afrika di depan, ini peluang rekonsiliasi—Gerrard yakin ‘common sense’ menang, dan The Reds bangkit. Bagi penggemar, ini drama klasik Anfield: dari konflik ke kemenangan. Pantau Januari, karena Salah balik bisa ubah segalanya.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *