Kritikan Alessandro Del Piero Untuk Juventus. Pagi ini, 7 Oktober 2025, legenda Juventus Alessandro Del Piero kembali angkat suara kritis soal klub kesayangannya setelah hasil imbang 0-0 lawan AC Milan di Serie A akhir pekan lalu. Mantan kapten Bianconeri itu tak segan sebut lini serang Juventus “tak punya pemain yang cocok” untuk bikin perbedaan di depan gawang, meski timnya unggul penguasaan bola sepanjang laga. “Juventus butuh intensitas lebih dan permainan vertikal,” tambahnya di wawancara pasca-laga, soroti kegagalan konversi peluang jadi gol. Di usia 50 tahun, Del Piero yang cetak 290 gol untuk Juve selama 19 tahun karier, paham betul DNA klub ini—tapi kritiknya kali ini terasa pedas, apalagi Juventus lagi kesulitan di puncak klasemen, tertinggal lima poin dari Inter Milan. Ini bukan sekadar omongan mantan pemain; ini panggilan darurat buat Thiago Motta agar tim bangkit sebelum terlambat. BERITA TERKINI
Latar Belakang Imbang Derby Italia yang Mengecewakan: Kritikan Alessandro Del Piero Untuk Juventus
Laga Juventus vs Milan di Allianz Stadium Minggu malam jadi derby Italia yang datar—penguasaan bola 62 persen milik Juve, tapi nol gol dari kedua sisi. Dusan Vlahovic, andalan depan, cuma satu tembakan on target dari sepuluh upaya tim, sementara Milan buang peluang lewat Theo Hernández yang melebar tipis. Motta, pelatih Juventus sejak Juni 2025, puji pertahanan solid—mereka tak kebobolan di tiga laga terakhir—tapi akui serangan mandul: rata-rata 1,2 gol per laga musim ini, turun dari 2,1 musim lalu.
Ini bukan pertama Juventus terganjal. Di lima laga terakhir, mereka menang tiga, imbang dua, tapi cuma cetak empat gol—termasuk kekalahan 1-2 dari Atalanta awal September. Del Piero, yang pensiun 2012 tapi tetap jadi ikon lewat peran analis di Sky Sport Italia, langsung tanggapi di acara pasca-laga. “Milan buang kesempatan besar malam ini, tapi Juventus? Mereka aman karena pertahanan, tapi depan kosong,” katanya. Kritik ini relevan karena Juventus target Scudetto setelah finis runner-up musim lalu, tapi start lambat ini bikin fans gelisah—terutama pasca sanksi finansial 2023 yang batasi belanja pemain.
Detail Kritik Del Piero: Tak Ada Pemain yang Bisa Bikin Perbedaan: Kritikan Alessandro Del Piero Untuk Juventus
Del Piero tak pelit kata saat bedah lini serang Juventus. “Tak ada pemain yang cocok di depan—mereka bagus secara tim, tapi kurang yang bikin perbedaan saat stuck,” ujarnya, soroti Vlahovic yang meski cetak lima gol musim ini, kesulitan hold up bola lawan bek ketat Milan seperti Tomori. Federico Chiesa, yang pindah dari Liverpool musim panas, juga disebut: “Dia cepat, tapi butuh ritme lebih—sekarang terlalu individual.” Del Piero bandingkan dengan eranya sendiri, di mana dia duet dengan Alessandro Moggi untuk ciptakan magic—sekarang, Juventus bergantung passing horizontal yang aman tapi tak mematikan.
Kritik ini pedas karena datang dari Del Piero, yang loyal banget ke Juve: dia tolak tawaran gila dari Chelsea 2007 demi tetap di Turin. “Saya cinta klub ini, makanya saya bilang apa adanya—serangan butuh spark, bukan cuma kerja keras,” tambahnya. Data Opta dukung: Juventus punya expected goals (xG) tertinggi kedua di Serie A (11,4), tapi konversi cuma 45 persen—terburuk di top five. Del Piero sebut ini masalah mental: “Mereka takut salah, padahal Juve harus berani seperti dulu.”
Saran Del Piero dan Respons Klub serta Fans
Del Piero tak cuma kritik; dia kasih resep. “Juventus bisa improve kalau main lebih intens dan vertikal—kurangi passing mundur, dorong bola cepat ke depan,” sarannya, ingatkan gaya Allegri yang sukses 2010-an. Dia puji Motta sebagai pelatih muda potensial, tapi ingatkan: “Intensitas tinggi di pramusim harus diteruskan, atau musim ini sia-sia.” Saran ini langsung ramai di media sosial, dengan #DelPieroRight trending di Italia.
Klub respons cepat: Motta bilang di konferensi pers Senin, “Kami dengar masukan Del Piero—dia legenda, dan kami akan evaluasi serangan.” Direktur olahraga Cristiano Giuntoli sebut transfer Januari mungkin, incar winger seperti Nico Williams dari Athletic Bilbao. Fans terbelah: sebagian bela Del Piero sebagai “suara hati Juve”, yang lain anggap terlalu keras karena tim masih awal musim. Tapi dampaknya nyata: tiket laga berikutnya vs Lazio laris, fans harap bangkit. Del Piero sendiri tutup wawancara santai: “Saya dukung 100 persen—Juve harus juara lagi.”
Kesimpulan
Kritik Alessandro Del Piero terhadap Juventus pada 6 Oktober 2025 ini jadi tamparan lembut tapi tegas buat Bianconeri yang lagi mandek di serangan. Dari “tak ada pemain cocok” sampe saran intensitas vertikal, legenda ini ingatkan klubnya soal DNA pemenang yang sempat hilang. Di tengah start lambat Serie A, ini panggilan bangun—bukan akhir, tapi awal perbaikan. Motta punya waktu, fans punya harap, dan Del Piero tetep jadi suara bijak. Juventus pernah bangkit dari lebih parah; kali ini, dengar masukan ikon bisa jadi kunci Scudetto. Yang pasti, Turin lagi panas—dan itu bagus buat sepak bola Italia.