Banyak Pemain Arsenal Saat Ini Mengalami Cedera

banyak-pemain-arsenal-saat-ini-mengalami-cedera

Banyak Pemain Arsenal Saat Ini Mengalami Cedera. Arsenal menghadapi mimpi buruk cedera di awal musim 2025/2026, dengan skuad yang pincang parah memasuki Oktober. Kapten Martin Odegaard absen hingga enam minggu gara-gara cedera lutut yang ia alami saat jeda internasional, sementara Bukayo Saka dan William Saliba ikut terkapar karena masalah hamstring dan pergelangan kaki. Tambahan Kai Havertz, Gabriel Jesus, dan Ben White yang diragukan fit menjelang laga lawan Fulham akhir pekan ini bikin Mikel Arteta pusing tiga kali lipat. Tim yang sempat on fire dengan start sempurna kini terancam kehilangan momentum, apalagi dengan jadwal padat Liga Champions dan Premier League di depan mata. Ini bukan musim pertama; tahun lalu Arsenal kalah gelar gara-gara cedera serupa. Apa akar masalahnya, dan siapa saja korban utama? Mari kita bedah tiga aspek krusial: cedera lini tengah yang lumpuhkan kreativitas, krisis pertahanan yang buka celah, dan serangan mandul karena absen striker kunci. REVIEW FILM

Cedera Lini Tengah yang Lumpuhkan Kreativitas Tim: Banyak Pemain Arsenal Saat Ini Mengalami Cedera

Martin Odegaard jadi pukulan telak pertama, dengan cedera lutut yang didapat pasca-laga Norwegia di jeda internasional membuatnya absen hingga akhir November. Gelandang 26 tahun ini, yang sudah sumbang tiga gol dan lima assist musim ini, adalah otak serangan Arsenal—tanpanya, tim kehilangan 40 persen umpan kunci di area penalti lawan. Arteta terpaksa rotasi Declan Rice ke posisi lebih maju, tapi itu berisiko karena Rice lebih kuat sebagai anchor. Tambahan Martin Zubimendi, yang baru gabung musim panas, juga diragukan fit setelah interaksi latihan aneh yang terekam kamera klub.

Ini bukan kasus tunggal; Leandro Trossard juga alami masalah ringan yang bikin ia skip sesi latihan Kamis, meski kemungkinan pulih tepat waktu. Lini tengah Arsenal, yang dulu jadi kekuatan utama dengan passing akurat 88 persen, kini terlihat rapuh—terbukti saat kekalahan 1-0 dari Brighton pekan lalu, di mana mereka gagal ciptakan peluang lebih dari lima. Arteta sudah sebut ini “tantangan terbesar musim ini”, dan tanpa Odegaard, tim bergantung pada Ethan Nwaneri atau Eberechi Eze sebagai pengganti sementara. Jika tak atasi cepat, kreativitas Arsenal bisa mandek total, apalagi dengan jadwal internasional yang kembali ganggu ritme akhir bulan.

Krisis Pertahanan yang Buka Celah Rentan: Banyak Pemain Arsenal Saat Ini Mengalami Cedera

Pertahanan Arsenal, yang sempat jadi tembok besi dengan cuma dua gol kebobolan di enam laga awal, kini retak parah. William Saliba absen karena cedera pergelangan kaki yang ia dapat saat latihan pra-internasional, diprediksi out hingga akhir Oktober. Bek Prancis ini krusial untuk duet dengan Gabriel Magalhaes, dan tanpa ia, Arsenal sudah kebobolan tiga gol dalam dua laga terakhir. Piero Hincapie, yang baru pulih dari cedera selangkangan, kembali latihan tapi diragukan starter lawan Fulham—ia cuma main 45 menit sejak September.

Lebih buruk lagi, Ben White hilang dari sesi latihan terbuka Kamis, dengan dugaan cedera otot yang bikin ia skip pemanasan. Bek kanan Inggris ini, yang sering main out of position sebagai bek tengah, sudah main 500 menit musim ini—beban berat yang bikin tubuhnya protes. Arteta terpaksa andalkan Takehiro Tomiyasu atau Jakub Kiwior, tapi keduanya kurang solid di duel udara, di mana Arsenal kalah 55 persen musim ini tanpa Saliba. Krisis ini terasa saat laga Liga Champions lawan Shakhtar, di mana skuad darurat kebobolan dua gol konyol. Jika tak rotasi pintar, pertahanan ini bisa jadi pintu masuk bagi serangan balik tim seperti Manchester City nanti.

Serangan Mandul Karena Absen Pemain Kunci

Lini depan Arsenal yang dulu ganas kini terkapar, dengan Kai Havertz, Gabriel Jesus, dan Bukayo Saka jadi korban utama. Havertz alami cedera hamstring ringan pasca-laga Jerman, absen dua minggu dan hilangkan kontribusi empat golnya musim ini. Jesus, yang baru pulih dari masalah lutut September, kini alami setback serupa dan diragukan hingga November. Sementara Saka, bintang sayap kanan, cedera hamstring awal Oktober yang bikin ia skip tiga laga—ia yang sumbang enam gol musim ini jadi lubang besar di transisi.

Noni Madueke, winger muda yang dipinjam dari Chelsea, juga out karena lutut sejak akhir September, tambah beban rotasi. Tanpa trio ini, Arsenal cuma cetak dua gol dalam tiga laga terakhir, bergantung pada Leandro Trossard atau Reiss Nelson yang kurang tajam. Arteta sebut ini “ujian karakter”, tapi data tunjukkan konversi peluang tim turun 30 persen tanpa Saka. Serangan mandul ini krusial karena lawan Fulham, di mana Craven Cottage sering jadi jebakan—Fulham cetak gol cepat di enam dari tujuh laga kandang. Jika Jesus tak pulih cepat, Arsenal harus pinjam striker sementara atau andalkan youth seperti Ethan Nwaneri, yang masih mentah untuk tekanan besar.

Kesimpulan

Krisis cedera Arsenal di Oktober 2025 adalah badai sempurna yang ancam fondasi skuad Mikel Arteta: lini tengah lumpuh tanpa Odegaard, pertahanan retak karena Saliba dan White, serta serangan mandul akibat absen Saka, Jesus, dan Havertz. Dengan delapan pemain kunci out atau diragukan, tim yang sempat pemimpin klasemen kini terpeleset, kehilangan poin krusial di liga dan Eropa. Arteta pintar rotasi dengan Tomiyasu dan Kiwior, tapi tanpa perbaikan medis mendesak—seperti rekrut spesialis pemulihan—musim ini bisa berakhir pahit seperti 2024. Kabar baik: Hincapie pulih dan Odegaard target kembali November. Arsenal punya kedalaman, tapi ujian ini tentukan apakah mereka kontender sejati atau korban jadwal gila. Fans tunggu laga Fulham: bukti ketangguhan, atau awal longsor? Saatnya bangkit, bukan meratap.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *