Pesepak Bola Gabbia Memuji Kekompakan AC Milan. AC Milan kembali menjadi sorotan di Serie A musim 2024/25 berkat performa solid mereka di bawah asuhan pelatih Sergio Conceicao. Salah satu pilar pertahanan Milan, Matteo Gabbia, baru-baru ini mengungkapkan kekagumannya terhadap kekompakan tim, terutama setelah kemenangan 3-1 atas Bologna pada 10 Mei 2025. Puji syukur Gabbia ini bukan tanpa alasan, mengingat Milan berhasil bangkit dari awal musim yang sulit dan kini menempati posisi kedelapan klasemen, menjaga asa untuk lolos ke kompetisi Eropa. Dengan skuad yang menggabungkan pemain muda dan berpengalaman, apakah kekompakan ini akan menjadikan Milan tim yang sulit dikalahkan di musim ini? Mari kita ulas lebih dalam. BERITA BOLA
Siapa Itu Gabbia: Pesepak Bola Gabbia Memuji Kekompakan AC Milan
Matteo Gabbia, lahir pada 21 Oktober 1999 di Busto Arsizio, Italia, adalah bek tengah yang dikenal sebagai produk asli akademi AC Milan. Debutnya untuk tim senior Milan terjadi pada Februari 2017 melawan Bologna, dan sejak itu, ia telah tampil dalam lebih dari 100 pertandingan untuk Rossoneri hingga September 2025. Gabbia sempat dipinjamkan ke Lucchese pada 2018/19 dan Villarreal pada 2023/24, di mana ia mencatatkan 25 penampilan di La Liga. Musim 2024/25 menjadi titik balik bagi Gabbia, yang kini menjadi starter reguler di lini belakang Milan bersama Fikayo Tomori, menggantikan peran Alessio Romagnoli. Dengan tinggi 1,85 meter, Gabbia dikenal karena kemampuan duel udara, tekel akurat (rata-rata 2,1 per laga), dan kepemimpinan di lapangan, menjadikannya salah satu bek muda paling menjanjikan di Serie A.
Apa yang Membuat Gabbia Memuji AC Milan
Matteo Gabbia memuji kekompakan AC Milan setelah kemenangan krusial 3-1 atas Bologna di San Siro pada 10 Mei 2025. Dalam wawancara pasca-pertandingan, ia menyebut tim saat ini memiliki “jiwa kolektif yang luar biasa,” baik di dalam maupun di luar lapangan. Kekompakan ini terlihat dari sinergi antara lini belakang, tengah, dan depan, terutama dalam transisi cepat yang menghasilkan gol-gol dari Santiago Gimenez dan Christian Pulisic. Gabbia menyoroti peran Conceicao dalam membangun harmoni tim, dengan latihan intensif yang menekankan komunikasi dan pressing terkoordinasi. Statistik mendukung pernyataannya: Milan mencatatkan rata-rata 60% penguasaan bola dan 4,5 tembakan tepat sasaran per laga musim ini, menunjukkan keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Selain itu, kedalaman skuad Milan, dengan pemain seperti Theo Hernandez, Tijjani Reijnders, dan Joao Felix, memungkinkan rotasi tanpa mengorbankan kualitas. Gabbia juga mengapresiasi semangat juang tim saat tertinggal 0-1 dari Bologna, yang berhasil dibalikkan berkat perubahan taktis dan mentalitas pantang menyerah.
Apakah AC Milan Akan Menjadi Tim yang Sulit Dikalahkan Musim Ini
AC Milan menunjukkan tanda-tanda menjadi tim yang sulit dikalahkan, tetapi masih ada tantangan besar di depan. Kemenangan atas Bologna dan keberhasilan menembus final Coppa Italia menunjukkan potensi mereka, dengan expected goals (xG) sebesar 1,8 per laga, lebih baik dari musim sebelumnya. Lini belakang yang dikawal Gabbia dan Tomori cukup solid, hanya kebobolan 42 gol di Serie A musim lalu, dan telah mencatatkan lima clean sheet musim ini hingga Mei 2025. Namun, inkonsistensi di laga tandang, seperti hasil imbang 1-1 melawan Torino, dan absennya pemain kunci seperti Rafael Leao karena skorsing menjadi kendala. Persaingan ketat dengan Napoli, Inter Milan, dan Juventus juga menuntut Milan untuk lebih konsisten. Jika Conceicao mampu mempertahankan kekompakan tim dan memaksimalkan kedalaman skuad, Milan berpotensi finis di empat besar dan bersaing di Liga Europa. Namun, untuk benar-benar menjadi tim yang ditakuti, mereka perlu meningkatkan efektivitas di depan gawang dan mengelola jadwal padat dengan lebih baik.
Kesimpulan: Pesepak Bola Gabbia Memuji Kekompakan AC Milan
Pujian Matteo Gabbia terhadap kekompakan AC Milan mencerminkan semangat baru yang dibawa Sergio Conceicao musim ini. Sebagai produk akademi yang kini menjadi pilar pertahanan, Gabbia melihat langsung bagaimana harmoni tim menjadi kunci keberhasilan, seperti terlihat dalam kemenangan atas Bologna. Meski menunjukkan potensi sebagai tim yang sulit dikalahkan, Milan masih perlu mengatasi inkonsistensi dan tekanan kompetisi. Dengan Gabbia sebagai salah satu pilar dan dukungan dari skuad yang solid, Rossoneri punya peluang untuk bersinar di Serie A dan Eropa. Jika kekompakan ini terus terjaga, Milan bisa menjadi ancaman serius, tidak hanya di Italia, tetapi juga di panggung yang lebih luas.